Sabtu, 21 September 2019. Langit masih gelap ketika saya sudah bersiap-siap untuk mengikuti acara puncak WCD (World Cleanup Day) Kotamobagu yang dipusatkan di Terminal Serasi. Tepat pukul enam pagi saya menaiki motor dan bergegas ke lokasi yang berjarak hanya tiga menit dari rumah jika ditempuh dengan kendaraan.

Sehari sebelumnya, saya dan teman-teman yang tergabung dalam Core Team WCD Kotamobagu sudah memberikan petunjuk dan informasi di WAG (What’s App Group) WCD Kotamobagu tentang perlengkapan apa saja yang perlu disediakan untuk mengikuti kegiatan.

Ada sekitar 25 komunitas dan organisasi yang tergabung dalam grup tersebut. Tapi, sesungguhnya di lapangan, ada lebih banyak lagi yang ikut bergabung dalam kegiatan WCD ini. Saya sendiri mengajak teman-teman dari Komunitas Peduli Anak Berkebutuhan Khusus untuk berpartisipasi.

Selain membagikan info tentang perlengkapan yang wajib dibawa serta, kami juga menyarankan kawan-kawan komunitas dan organisasi lain agar ikut menggunggah kegiatan bersih-bersih selama WCD berlangsung di aplikasi QLUE.

Nah, sesampainya saya di Terminal Serasi, ternyata sudah banyak relawan yang berkumpul. Mulai dari komunitas dan organisasi, para pelajar, serta masyarakat dari seluruh kelurahan/desa yang ada di Kotamobagu. Mereka sudah siap dengan perlengkapan perang, mulai dari sapu, kaos tangan kain atau plastik, masker, sampai topi. Semua wajah tampak bersemangat. Terbayang mereka akan ikut ambil bagian dalam kegiatan akbar untuk menyelamatkan lingkungan. Tidak berapa lama kemudian, acara dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Kota Kotamobagu.

Setelah acara pembukaan selesai dilaksanakan, Leader WCD Kotamobagu, Harry Pasambuna mulai mengumumkan pembagian lokasi pembersihan serta jenis sampah yang harus dikumpulkan.

Langsung saja semua merapatkan barisan dan mulai menuju ke titik-titik yang telah disampaikan oleh Core Team WCD Kotamobagu.
Sementara itu di lain tempat, beberapa Core Team tengah melaksanakan pekerjaan yang tidak kalah penting. Yaitu, menyediakan konsumsi untuk para peserta aksi WCD Kotamobagu. Nasi kuning dipilih sebagai menunya. Untuk meminimalisir sampah plastik, maka kami sepakat menggunakan daun pisang sebagai pembungkus.

Sekitar setengah sembilan pagi, acara WCD selesai dilaksanakan. Semua lokasi yang dijadikan titik pembersihan sudah tampak bersih dan rapi jali. Terhitung puluhan karung terisi dengan berbagai sampah yang sudah terpilah sesuai dengan jenis.

Jarum jam menunjukkan pukul sembilan pagi, ketika Core Team WCD yang mengurus konsumsi tiba di lokasi. Para peserta sudah berbaris rapi menunggu. Sambil dikomando oleh pembawa acara, dengan tertib relawan satu per satu menerima bungkusan nasi kuning. Dalam suasana kekeluargaan yang akrab mereka semua duduk melahap hidangan ala kadarnya yang disediakan oleh kami.

Sesudah menyantap makanan, Core Team mengajak relawan WCD Kotamobagu untuk berkumpul kembali untuk acara penutupan, mengevaluasi kegiatan, serta tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi mereka yang sudah sedikit banyak memberikan perubahan pada lingkungan di area Kotamobagu.
Setelah acara penutupan, beberapa relawan tidak langsung pulang. Banyak di antara mereka memilih untuk berfoto di banner WCD Kotamobagu, di depan sampah yang dipilah, atau bahkan di kendaraan unik yang terparkir. Saya sendiri dan Core Team lain mengambil kesempatan untuk mengabadikan diri di beberapa lokasi.




Sebelum kemudian kembali ke tempat masing-masing, kami membagi beberapa tim untuk membersihkan area sisa kegiatan dan mengembalikan barang-barang yang dipinjam.
Akhir kata, sebagai salah satu Core Team WCD Kotamobagu, saya mengucapkan banyak terima kasih bagi kawan-kawan yang sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan WCD Kotamobagu. Sampai jumpa di WCD Kotamobagu tahun depan. In Syaa Allah. Salam 13 juta.

Sumber foto: Dokumentasi pribadi, Core Team WCD, dan relawan WCD Kotamobagu
Keren bgt tulisannya dan foto-fotonya juga hihi 😍
#Kami13Juta..
Terima kasih… Salam 13juta hehe
Thank you kakak core team atas ulasannya 👍🏼👍🏼👍🏼
Siyaaap.. Sama-sama Leader… Semoga kegiatan ini gak cuma setahun sekali hehe
Keren eui .. Kak tike, ajari aku mempercantik rumahku 👍🤣😉
Hehehe aku rada bingung nih terus terang…kok mempercantik rumah yaa…
Semangat kakak
Mantap
Eh keren sekali ini acaranya. Btw, suamiku nih yg udah install qlue dan sudah beberapa kali juga menggunakannya. Semoga Indonesia makin bersih ya.
Keren banget Mbak acaranya. Sekarang memang sedang di galakkan program go green. Termasuk di sekolah-sekolah. Mengurangi sampah plastik dan daur ulang sampah plastik. Jadi lebih bersih, sehat dan nyaman ya kotanya.
Semangat menebar kebaikan Kakak Cantik, semoga di Nganjuk segera ada. Atau aku yang kudet?
Bagus ini tulisannya disertai foto-foto sehingga pembaca tidak bosan dengan alur ceritanya. Semangat terus untuk menulis dengan gaya tulisan seperti ini ya kak…
Kegiatan yang sangat bermanfaat
Semoga tidak pas hari tertentu saja ya, Ka. Hari hari seterusnya selalu menjaga.
Mantep gini….. #lope sama tulisanny
Semoga bisa jadi kebiasaan bersih2 harian 😊
Wah kegiatan yang positif harus terus disosialisasikan dan dibudayakan
Nice footage well experienced
Kereen nih mbak, semoga kegiatan ini nisa terus berlanjut dan menjadi kebiasaan untuk semua masyarakat
Acara seperti ini memang perlu digalakkan. Tak sedikit orang yang tak tahu pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Salut deh sama komunitas kakak.
Keren kegiatan yang sangat bermanfaat buat bumi kita, semoga bisa berkelanjutan dan makin banyak relawannya ya mbak….
Acara keren banget ini. Semoga semangatnya berlanjut dan terus menular. T.O.P
sasarannya fasilitas umum ya mbak? bagus ini. awal yang baik untuk mengajak orang peduli dengan kebersihan
Generasi keren. Lanjutkan kk
Tulisan yang keren, dan semoga negeri ini semakin bersih dari sampah.
Salut mba, sama aksi bersih-bersih yang full faedah ini, semoga bisa jadi contoh bagi kota-kota lain ya..
Gerakannya keren banget! Semoga bisa ditiru oleh kota lain dan pastinya nasi yang dibungkus dengan daun pisang lebih enaakk dan mantap ya mba.